0

Nyamuk Aedes aegypti

Apa kabar Bunsay?
Hari ini saya mencoba untuk membahas sebuah topik masalah kesehatan yang lagi hangat-hangatnya menjadi pembicaran di setiap sudut belahan dunia. Sebuah penyakit yang konon masih belum diketemukan obatnya. Adalah infeksi virus zika yang muncul lagi dan menjadi momok baru di kalangan masyarakat dunia.
Penyebaran virus zika yang begitu masiv dan sedang terjadi di Amerika Latin terutama negara Brazil dan Kolombia, telah menjadi pemberitaan yang begitu marak dan tengah hangat-hangatnya dibicarakan diberbagai media di belahan dunia, baik itu media online maupun media masyarakat terutama televisi di tanah air.

Pengertian Virus Zika

Apa sebenarnya virus zika itu? Ternyata asal usul penyakit zika diketemukan di sebuah hutan bernama Zika di Uganda dimana untuk pertama kalinya telah diisolasikan dari seekor monyet pada tahun 1947. Pada waktu itu virus ini dinamakan ZIKV. Virus zika merupakan Flavivirus kelompok Arbovirus bagian virus dari RNA.  Endemi virus zika ini mulai terjadi di seluruh Asia dan Afrika pada tahun 1951-1981. Sedangkan pada tahun 2007, sekitar 73 persen dari total penduduk Polinesia terkena virus zika. Sementara untuk pertama kalinya, Amerika Latin telah terinfeksi zika pada tahun 2014 dan setelah itu virus ini cepat menular ke banyak negara.

Penyebab Infeksi Virus Zika

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk dalam hal ini yang menjadi vektor adalah nyamuk Aedes. Dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Virus jenis ini dapat disebarkan kepada manusia oleh nyamuk berspesies Aedes yang terinfeksi dengan jenis virus serupa. Nyamuk ini akan menjadi terinfeksi setelah si nyamuk mengigit penderita yang menderita atau telah terinfeksi dengan virus yang sama. Seperti kita ketahui bahwa nyamuk aedes ini selain menjadi vektor atau pembawa virus dengue dan zika, juga membawa virus chikungunya.

Gejala Infeksi Virus Zika

Adapun gejala infeksi virus Zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtivia. Semua gejala ini terus selama sekitar 2-7 hari. Pada pemeriksaan laboratorium sederhana biasanya akan menunujukan penurunan kadar sel darah putih seperti umumnya infeksi virus lainnya. Berbeda dengan infeksi demam berdarah, infeksi zika tidak menunjukan gejala penurunan trombosit.

Pencegahan Infeksi Virus Zika

Untuk mencegah penyebaran infeksi virus zika, kita harus mengontrol perkembangbiakan nyamuk. Cara terbaik untuk mencegahnya yaitu rajin membersihkan rumah, membuang genangan air, membunuh nyamuk dengan bahan alami, hingga membuang sampah pada tempatnya. Mengenakan baju atau celana yang panjang dan kelambu pada tempat tidur untuk menghindari gigitan nyamuk. Selain itu dianjurkan menggunakan produk anti serangga atau anti nyamuk yang terdaftar pada badan perlindungan lingkungan atau EPA (Environmental Protection Agency). Dan menghindari daerah yang potensial endemik virus zika jika ingin bepergian.
 
Pengobatan Infeksi Virus Zika

Meski virus zika ini sudah lama menghantui penduduk dunia, tetapi para peneliti sama sekali belum menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan infeksi virus ini. Pengobatan yang dilakukan oleh tim medis ketika si penderita dibawa ke dokter atau ke rumah sakit, saat ini hanya difokuskan untuk dapat mengurangi gejala yang dirasakan oleh si pasien, sehingga si pasien bisa merasa lebih baik.

Bunsay sekalian, dengan penjelasan tentang Infeksi virus zika ini, kita harus selalu waspada dengan peningkatan jumlah nyamuk terutama di musim hujan ini.  Marilah selalu tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah bunsay, untuk melindungi keluarga dari gigitan nyamuk. Lebih utama adalah melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

























Post a Comment

 
Top